UJI KOMPETENSI KEAHLIAN SMK 2009

Friday, 30 January 2009 0 komentar
Dibawah ini kami salinkan draft pos uji kompetensi keahlian SMK tahun 2009.
bisa di downloads untuk mempersiapkan pelaksanaan uji kompetensi keahlian SMK tahun 2009, agar hasilnya baik. Hasil baik berarti semua peserta ujian bisa lulus sesuai ketentuan yang berlaku.

Syarat lulus uji kompetensi keahlian SMK tahun 2009 adalah minimal nilai ujian 7,00 dan untuk seterusnya bisa dilihat dari ketentuan-ketentuan di bawah ini.

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJI KOMPETENSI KEAHLIAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) TAHUN PELAJARAN 2008/2009

I. KETENTUAN UMUM
POS Uji Kompetensi Keahlian adalah prosedur yang mengatur penyelenggaraan Uji Kompetensi Keahlian yang belum diatur dalam POS Ujian Nasional (UN);
Peserta Uji Kompetensi Keahlian adalah peserta Ujian Nasional (UN) yang terdaftar di Daftar Nominasi Tetap (DNT);
Perangkat Uji Kompetensi Keahlian terdiri atas :
Kisi-kisi Soal (Teori dan Praktik), Soal Teori dan Praktik, Pedoman Penilaian,Instrumen Verifikasi Penyelenggara Uji Kompetensi Keahlian, dan
Lembar Jawaban Ujian Nasional (LJUN).

II. PENYIAPAN PERANGKAT UJI KOMPETENSI KEAHLIAN
Kisi-kisi Soal Uji Kompetensi KeahlianPenyelenggara Uji Kompetensi Tingkat Pusat menyusun Kisi-kisi
Soal Uji Kompetensi Keahlian berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Mengidentifikasi SK dan KD setiap program keahlian yang diujikan mengacu pada Kurikulum 1999 dan Standar Isi (SI);
Mengidentifikasi jenis pekerjaan yang ada di dunia usaha/dunia industri (DU/DI) yang terkait dengan program keahlian;Menganalisis tingkat relevansi SK dan KD, dan jenis pekerjaan pada program keahlian terkait;
Merumuskan Kisi-kisi Soal Teori Kejuruan (KST) dan Kisi-kisi Soal Praktik Kejuruan (KSP) melalui pengembangan hasil analisis butir 3 dengan menetapkan indikator pencapain kompetensi keahlian.
Pelaksanaan Ujian Teori Kejuruan Ujian Teori Kejuruan dilakukan satu kali, yang terdiri atas Ujian Teori Kejuruan Utama dan Ujian Teori Kejuruan Susulan;
Ujian Teori Susulan hanya berlaku bagi peserta didik yang sakit atau berhalangan dan dibuktikan dengan surat keterangan yang sah;
Soal Teori dan Praktik Kompetensi Keahlian
Penyelenggara Tingkat Pusat menyusun Soal Teori dan Praktik Kompetensi Keahlian berdasarkan kisi-kisi, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Mengembangkan paket Soal Teori Kejuruan (STK) mengacu KST dalam bentuk
Soal Pilihan Ganda, masing-masing sebanyak 40 butir soal dengan alokasi waktu pengerjaan 120 menit;
Mengembangkan paket Soal Praktik Kejuruan (SPK) mengacu KSP masing-masing dalam bentuk penugasan dengan alokasi waktu antara 18 sampai dengan 24 jam yang melibatkan asosiasi profesi/DUDI,
guru-guru produktif, dan ahli penilaian pendidikan;
Mengirimkan master Naskah Soal Uji Kompetensi Keahlian ke Penyelenggara Tingkat Provinsi.
Pedoman PenilaianPedoman Penilaian Uji Kompetensi Keahlian disusun oleh Direktorat Pembinaan SMK bersama Puspendik di bawah supervisi BSNP; Pengiriman dan penggandaan Perangkat Uji akan diatur lebih lanjut oleh Direktorat Pembinaan SMK dalam Petunjuk Teknis Pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian.

III. PENYELENGGARA UJI KOMPETENSI KEAHLIAN
Penyelenggara Uji Kompetensi Keahlian terdiri atas: Penyelenggara Tingkat Pusat,Penyelenggara Tingkat Provinsi,Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota,Penyelenggara Tingkat Satuan Pendidikan. Tugas dan tanggung jawab penyelenggara diatur dalam Petunjuk Teknis yang disusun oleh Direktorat Pembinaan SMK.
IV. PELAKSANAAN / JADWAL UJI KOMPETENSI KEAHLIAN
Pelaksanaan Ujian Praktik Kejuruan Ujian Praktik Kejuruan terdiri atas Ujian Praktik Kejuruan Utama dan Ujian Praktik Kejuruan Susulan. Ujian Praktik Kejuruan Susulan hanya berlaku bagi peserta didik yang sakit atau berhalangan dan dibuktikan dengan surat keterangan yang sah.
Sekolah dan/atau industri pasangan dapat menyelenggarakan Ujian Praktik adalah sekolah dan/atau industri pasangan yang memenuhi syarat sebagaimana diatur dalam petunjuk teknis dan ditetapkan oleh Direktorat Pembinaan SMK.
Penilai Ujian Praktik Kejuruan adalah guru dan/atau asesor yang berasal dari industri atau asosiasi profesi dengan kriteria yang ditetapkan oleh Direktorat Pembinaan SMK.

V. KELULUSAN UJI KOMPETENSI KEAHLIAN
Uji Kompetensi Keahlian terdiri atas ujian Teori Kejuruan dan ujian Praktik Kejuruan.Nilai ujian Teori Kejuruan minimum 4,00 dan digunakan sebagai prasyarat kelulusan uji kompetensi keahlian.
Ujian Praktik Kejuruan dapat ditempuh tanpa menunggu hasil nilai ujian Teori Kejuruan.
Nilai Uji Kompetensi Keahlian yang digunakan dalam Ujian Nasional adalah nilai
Praktik Kejuruan dengan nilai minimum 7,00
dan digunakan untuk menghitung rata-rata Nilai Ujian Nasional.

VI. BIAYA PENYELENGGARAAN UJI KOMPETENSI KEAHLIAN
Biaya penyelenggaraan Uji Kompetensi Keahlian diatur dalam Petunjuk Teknis yang dikeluarkan oleh Direktorat Pembinaan SMK.
Kisi-kisi selengkapnya dapat anda downloads di SINI
Label: UJI KOMPETENSI KEAHLIAN SMK 2009

Tes kondisi crt

Wednesday, 28 January 2009 0 komentar

Untuk mengetahui kualitas crt dapat dilakukan dengan cara:

1. Heater/filamen crt disupply tegangan kurang-lebih 4 volt(ac atau dc sama saja).

2. Ukur dengan avometer (posisi pada 1kohm):

-colok hitam avo pada G1 colok avo merah pada KR

-coloh hitam avo pada G1 colok avo merah pada KG

-colok hitam avo pada G1 colok avo merah pada KR

3. Semakin kecil nilai ohm yang ditunjuk jarum avometer, semakin bagus kondisi crt.

IX 0238CE to LA7830

Tuesday, 27 January 2009 0 komentar
Modification for IX0238ce Vertical IC's to LA 7830


IX 0238CE adalah komponen IC vertikal untuk TV Sharp lama .Karena TV sharp era 80-an masih banyak yg dapat bertahan hidup.
Bila anda menemukan kasus kerusakan pada IC vertikalnya ( IX0238CE ) ,tentunya IC ini sekarang sudah tidak beredar lagi ( discontinue).Dan anda harus memodifikasinya,karena persamaan yg identik untuk IC ini tidak ada.
Cara memodifikasinya adalah menggantikannya dengan IC vertikal LA 7830 yang perlu di rubah sedikit.Yaitu dengan memotong pin 5 LA 7830 untuk kemudian dipasangi capasitor 1n sebelum menuju ke lubang jalur IC vertikal di PCB.
Jelasnya adalah sebagai berikut :




untuk IC type IX 0640CE dapat di gantikan langsung dengan IC LA 7840.


For IX 0640CE replace with LA 7840











mudah- mudahan berguna bagi anda dan terima kasih.
zic

Teori Dasar Listrik

0 komentar
Artikel kali ini lebih saya tujukan kepada orang awam yang ingin mengenal dan mempelajari teknik listrik ataupun bagi mereka yang sudah berkecimpung di dalam teknik elektro untuk sekedar mengingat kembali teori-teori dasar listrik.

1. Arus Listrik

adalah mengalirnya elektron secara terus menerus dan berkesinambungan pada konduktor akibat perbedaan jumlah elektron pada beberapa lokasi yang jumlah elektronnya tidak sama. satuan arus listrik adalah Ampere.

Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-), sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang bergerak dari terminal negatif (-) ke terminal positif(+), arah arus listrik dianggap berlawanan dengan arah gerakan elektron.



Gambar 1. Arah arus listrik dan arah gerakan elektron.

“1 ampere arus adalah mengalirnya elektron sebanyak 624x10^16 (6,24151 × 10^18) atau sama dengan 1 Coulumb per detik melewati suatu penampang konduktor”

Formula arus listrik adalah:

I = Q/t (ampere)

Dimana:
I = besarnya arus listrik yang mengalir, ampere
Q = Besarnya muatan listrik, coulomb
t = waktu, detik

2. Kuat Arus Listrik

Adalah arus yang tergantung pada banyak sedikitnya elektron bebas yang pindah melewati suatu penampang kawat dalam satuan waktu.

Definisi : “Ampere adalah satuan kuat arus listrik yang dapat memisahkan 1,118 milligram perak dari nitrat perak murni dalam satu detik”.

Rumus – rumus untuk menghitung banyaknya muatan listrik, kuat arus dan waktu:

Q = I x t
I = Q/t
t = Q/I

Dimana :
Q = Banyaknya muatan listrik dalam satuan coulomb
I = Kuat Arus dalam satuan Amper.
t = waktu dalam satuan detik.

“Kuat arus listrik biasa juga disebut dengan arus listrik”

“muatan listrik memiliki muatan positip dan muatan negatif. Muatan positip dibawa oleh proton, dan muatan negatif dibawa oleh elektro. Satuan muatan ”coulomb (C)”, muatan proton +1,6 x 10^-19C, sedangkan muatan elektron -1,6x 10^-19C. Muatan yang bertanda sama saling tolak menolak, muatan bertanda berbeda saling tarik menarik”

3. Rapat Arus

Difinisi :
“rapat arus ialah besarnya arus listrik tiap-tiap mm² luas penampang kawat”.



Gambar 2. Kerapatan arus listrik.

Arus listrik mengalir dalam kawat penghantar secara merata menurut luas penampangnya. Arus listrik 12 A mengalir dalam kawat berpenampang 4mm², maka kerapatan arusnya 3A/mm² (12A/4 mm²), ketika penampang penghantar mengecil 1,5mm², maka kerapatan arusnya menjadi 8A/mm² (12A/1,5 mm²).

Kerapatan arus berpengaruh pada kenaikan temperatur. Suhu penghantar dipertahankan sekitar 300°C, dimana kemampuan hantar arus kabel sudah ditetapkan dalam tabel Kemampuan Hantar Arus (KHA).



Tabel 1. Kemampuan Hantar Arus (KHA)

Berdasarkan tabel KHA kabel pada tabel diatas, kabel berpenampang 4 mm², 2 inti kabel memiliki KHA 30A, memiliki kerapatan arus 8,5A/mm². Kerapatan arus berbanding terbalik dengan penampang penghantar, semakin besar penampang penghantar kerapatan arusnya mengecil.

Rumus-rumus dibawah ini untuk menghitung besarnya rapat arus, kuat arus dan penampang kawat:

J = I/A
I = J x A
A = I/J

Dimana:
J = Rapat arus [ A/mm²]
I = Kuat arus [ Amp]
A = luas penampang kawat [ mm²]


4. Tahanan dan Daya Hantar Penghantar

Penghantar dari bahan metal mudah mengalirkan arus listrik, tembaga dan aluminium memiliki daya hantar listrik yang tinggi. Bahan terdiri dari kumpulan atom, setiap atom terdiri proton dan elektron. Aliran arus listrik merupakan aliran elektron. Elektron bebas yang mengalir ini mendapat hambatan saat melewati atom sebelahnya. Akibatnya terjadi gesekan elektron denganatom dan ini menyebabkan penghantar panas. Tahanan penghantar memiliki sifat menghambat yang terjadi pada setiap bahan.

Tahanan didefinisikan sebagai berikut :

“1 Ω (satu Ohm) adalah tahanan satu kolom air raksa yang panjangnya 1063 mm dengan penampang 1 mm² pada temperatur 0° C"

Daya hantar didefinisikan sebagai berikut:

“Kemampuan penghantar arus atau daya hantar arus sedangkan penyekat atau isolasi adalah suatu bahan yang mempunyai tahanan yang besar sekali sehingga tidak mempunyai daya hantar atau daya hantarnya kecil yang berarti sangat sulit dialiri arus listrik”.

Rumus untuk menghitung besarnya tahanan listrik terhadap daya hantar arus:

R = 1/G
G = 1/R

Dimana :
R = Tahanan/resistansi [ Ω/ohm]
G = Daya hantar arus /konduktivitas [Y/mho]



Gambar 3. Resistansi Konduktor

Tahanan penghantar besarnya berbanding terbalik terhadap luas penampangnya dan juga besarnya tahanan konduktor sesuai hukum Ohm.

“Bila suatu penghantar dengan panjang l , dan diameter penampang q serta tahanan jenis ρ (rho), maka tahanan penghantar tersebut adalah” :

R = ρ x l/q

Dimana :
R = tahanan kawat [ Ω/ohm]
l = panjang kawat [meter/m] l
ρ = tahanan jenis kawat [Ωmm²/meter]
q = penampang kawat [mm²]

faktot-faktor yang mempengaruhi nilai resistant atau tahanan, karena tahanan suatu jenis material sangat tergantung pada :
• panjang penghantar.
• luas penampang konduktor.
• jenis konduktor .
• temperatur.

"Tahanan penghantar dipengaruhi oleh temperatur, ketika temperatur meningkat ikatan atom makin meningkat akibatnya aliran elektron terhambat. Dengan demikian kenaikan temperatur menyebabkan kenaikan tahanan penghantar"


5. potensial atau Tegangan

potensial listrik adalah fenomena berpindahnya arus listrik akibat lokasi yang berbeda potensialnya. dari hal tersebut, kita mengetahui adanya perbedaan potensial listrik yang sering disebut “potential difference atau perbedaan potensial”. satuan dari potential difference adalah Volt.

“Satu Volt adalah beda potensial antara dua titik saat melakukan usaha satu joule untuk memindahkan muatan listrik satu coulomb”

Formulasi beda potensial atau tegangan adalah:

V = W/Q [volt]

Dimana:
V = beda potensial atau tegangan, dalam volt
W = usaha, dalam newton-meter atau Nm atau joule
Q = muatan listrik, dalam coulomb


RANGKAIAN LISTRIK

Pada suatu rangkaian listrik akan mengalir arus, apabila dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Adanya sumber tegangan
2. Adanya alat penghubung
3. Adanya beban



Gambar 4. Rangkaian Listrik.

Pada kondisi sakelar S terbuka maka arus tidak akan mengalir melalui beban . Apabila sakelar S ditutup maka akan mengalir arus ke beban R dan Ampere meter akan menunjuk. Dengan kata lain syarat mengalir arus pada suatu rangkaian harus tertutup.

1. Cara Pemasangan Alat Ukur.
Pemasangan alat ukur Volt meter dipasang paralel dengan sumber tegangan atau beban, karena tahanan dalam dari Volt meter sangat tinggi. Sebaliknya pemasangan alat ukur Ampere meter dipasang seri, hal inidisebabkan tahanan dalam dari Amper meter sangat kecil.

“alat ukur tegangan adalah voltmeter dan alat ukur arus listrik adalah amperemeter”

2. Hukum Ohm
Pada suatu rangkaian tertutup, Besarnya arus I berubah sebanding dengan tegangan V dan berbanding terbalik dengan beban tahanan R, atau dinyatakan dengan Rumus :

I = V/R
V = R x I
R = V/I

Dimana;
I = arus listrik, ampere
V = tegangan, volt
R = resistansi atau tahanan, ohm

• Formula untuk menghtung Daya (P), dalam satuan watt adalah:
P = I x V
P = I x I x R
P = I² x R

3. HUKUM KIRCHOFF

Pada setiap rangkaian listrik, jumlah aljabar dari arus-arus yang bertemu di satu titik adalah nol (ΣI=0).



Gambar 5. loop arus“ KIRChOFF “

Jadi:
I1 + (-I2) + (-I3) + I4 + (-I5 ) = 0
I1 + I4 = I2 + I3 + I5

semoga bermanfaat,

TV CHANGHONG SERVICE MODE

Monday, 26 January 2009 0 komentar

Salah satu kode menu servis untuk TV changhong adalah sebagai berikut:
kecilkan volume tv ke minmum atau nol.Tekan tombol MUTE pada remote dan tahan, tekan MENU pada tv. akan timbul logo setting ( S ) .

Biasakan sebelum merubah settingan parameter,catat dahulu semua data-data aslinya sebelum anda rubah,untuk mencegah kesalahan pengaturan parameter.

Jika TV terkunci pada kondisi CHILD LOCK, tekan menu sampai masuk ke posisi SYSTEM,lalu tekan tombol help atau ( ? ) sampai masuk ke posisi PARENTAL GUIDE.masukan kode : 6688 melalui remote,rubah atau matikan setelan PARENTAL GUIDE ke posisi OFF.

CHANGHONG TV SERVICE MODE CODE
For service mode set volume to minimum .Then press " MUTE " key ( on remote ) and holding it press " MENU " key ( on tv set ) . Red " S " must appear on the screen.
forgot the password for the Parental Control ? You can press the MENU button on the Remote repeatedly until the TV displays the SYSTEM index, to adjust it , press the ?/? button to select the sub-menu. then press the ?/? button to highlight the PARENTAL GUIDE (provide it has been preset) and use the Channel Number buttons to enter the initial pass code 6688. PARENTAL GUIDE ON switches to the PARENTAL GUIDE OFF mode.

Regards,
zic

ADJUSTING SONY'S TV

Sunday, 25 January 2009 0 komentar
PENGATURAN SETTING PADA TV SONY
SONY TELEVISIONS

Read the _ SERVICE MODE WARNING _ before proceeding.

Service switch - small, round opening in the rear cabinet near the Video inputs or the antenna jack (typically early-90's), push and hold while turning the power on - or if there is no service switch on the rear of the TV use the remote control and press within one second of each other:

[PWR OFF] - [DISP], [5], [VOL+], [PWR ON]
-or-

[PWR OFF] - [DISP], [5], [PWR ON]
-or-

[PWR OFF] - [DISP], [5], [VOL+], [PICTURE], [PWR ON]

The TV will turn on in service mode.

You may need to set the television into 'tuner' mode (instead of Video-1, etc.) before performing the service mode button sequence.

NAVIGATE IN SERVICE MODE
[1] = Moves to Previous Menu Item
[4] = Moves to Next Menu Item
[3] = Adjusts Value Up
[6] = Adjusts Value Down
[MTS] = Toggles Stereo/Mono Audio

SAVE NEW SETTING
[MUTE] followed by [ENTER] to store NEW setting to NVRAM

RESTORE USER SETTINGS
[8],[ENTER] = Restores All *USER* setting to Factory Defaults

RESET VALUES
[0],[ENTER] = Read Default Value from Stored Settings (Reset)

LEAVE SERVICE MODE
[PWR OFF] = Leave Service Mode any settings not written will be in effect until TV is unplugged or a Reset is performed.

RETURN TO DEFAULT SETTINGS:
* BEFORE storing NEW settings - unplug TV from wall, wait a few seconds, then plug back in, turn TV set on - All settings not written will have been lost.

* AFTER storing NEW settings - restore original value from list you made of original values before adjustments and store in NVRAM.

If you're attempting to adjust color or geometry errors, you'll need the Video Essentials DVD, Laser Disc or some other source of test material.

I also maintain a SONY XBR Service Mode list on my HomePage.

For additional information on how to preform the 16x9 squeeze (to view anamorphic DVDs at their full resolution) see the "16x9 (Anamorphic) Vertical Squeeze" or the "Sony Wega 16x9 (Anamorphic) Vertical Squeeze" FAQs that I maintain on my web site.

A complete although somewhat outdated list of Sony XBR Service Mode items can be found at http://www.repairfaq.org/~filipg/. This information appears to be for the ~1990 version of the XBR^2 series.

Note: Provisions for convergence adjustments are not enabled on 27" or smaller Sony direct view television sets.
5.1a SUGGESTED SONY SETTINGS
SONY "XBR" SERIES

TRINITONE: NTSC STD - controls color temperature - basically how greys will appear on the monitor. The "High" and "Medium" settings make everything look too blue.

NR: OFF - filters out high-frequency noise, at a slight loss of detail. Turn it OFF and the picture quality improves. It also tends to degrade fine picture detail.

DYNAMIC PICTURE: OFF - when turned ON it whitens light areas and darkens shadow areas of the picture, creating a high contrast although less accurate picture. Leave it OFF.

COLOR CORRECTION: OFF - when turned ON it tries to correct fleshtones but has a tendency to mix up certain colors and make them look like a prosthetic beige.

PROGRAM PALETTE: MOVIE: ON - only the movie mode allows the television set to run with flat and wide video bandwidth. It also shuts OFF scanning velocity modulation (SVM), when VMLV is run down to zero it will shut OFF SVM for the other modes. Each mode (Movie, Sports, etc.) has a separate adjustment memory.

Artikel selengkapnya ; klik DISINI

regard,s
SolderKnight

Sistem 3 Fasa

Saturday, 24 January 2009 0 komentar
Pada sistem tenaga listrik 3 fase, idealnya daya listrik yang dibangkitkan, disalurkan dan diserap oleh beban semuanya seimbang, P pembangkitan = P pemakain, dan juga pada tegangan yang seimbang. Pada tegangan yang seimbang terdiri dari tegangan 1 fase yang mempunyai magnitude dan frekuensi yang sama tetapi antara 1 fase dengan yang lainnya mempunyai beda fase sebesar 120°listrik, sedangkan secara fisik mempunyai perbedaan sebesar 60°, dan dapat dihubungkan secara bintang (Y, wye) atau segitiga (delta, Δ, D).


Gambar 1. sistem 3 fase.

Gambar 1 menunjukkan fasor diagram dari tegangan fase. Bila fasor-fasor tegangan tersebut berputar dengan kecepatan sudut dan dengan arah berlawanan jarum jam (arah positif), maka nilai maksimum positif dari fase terjadi berturut-turut untuk fase V1, V2 dan V3. sistem 3 fase ini dikenal sebagai sistem yang mempunyai urutan fasa a – b – c . sistem tegangan 3 fase dibangkitkan oleh generator sinkron 3 fase.

Hubungan Bintang (Y, wye)

Pada hubungan bintang (Y, wye), ujung-ujung tiap fase dihubungkan menjadi satu dan menjadi titik netral atau titik bintang. Tegangan antara dua terminal dari tiga terminal a – b – c mempunyai besar magnitude dan beda fasa yang berbeda dengan tegangan tiap terminal terhadapa titik netral. Tegangan Va, Vb dan Vc disebut tegangan “fase” atau Vf.



Gambar 2. Hubungan Bintang (Y, wye).

Dengan adanya saluran / titik netral maka besaran tegangan fase dihitung terhadap saluran / titik netralnya, juga membentuk sistem tegangan 3 fase yang seimbang dengan magnitudenya (akar 3 dikali magnitude dari tegangan fase).
Vline = akar 3 Vfase = 1,73Vfase

Sedangkan untuk arus yang mengalir pada semua fase mempunyai nilai yang sama,
ILine = Ifase
Ia = Ib = Ic

Hubungan Segitiga

Pada hubungan segitiga (delta, Δ, D) ketiga fase saling dihubungkan sehingga membentuk hubungan segitiga 3 fase.


Gambar 3. Hubungan Segitiga (delta, Δ, D).

Dengan tidak adanya titik netral, maka besarnya tegangan saluran dihitung antar fase, karena tegangan saluran dan tegangan fasa mempunyai besar magnitude yang sama, maka:
Vline = Vfase

Tetapi arus saluran dan arus fasa tidak sama dan hubungan antara kedua arus tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan hukum kirchoff, sehingga:
Iline = akar 3 Ifase = 1,73Ifase

Daya pada Sistem 3 Fase

1. Daya sistem 3 fase Pada Beban yang Seimbang

Jumlah daya yang diberikan oleh suatu generator 3 fase atau daya yang diserap oleh beban 3 fase, diperoleh dengan menjumlahkan daya dari tiap-tiap fase. Pada sistem yang seimbang, daya total tersebut sama dengan tiga kali daya fase, karena daya pada tiap-tiap fasenya sama.


Gambar 4. Hubungan Bintang dan Segitiga yang seimbang.

Jika sudut antara arus dan tegangan adalah sebesar θ, maka besarnya daya perfasa adalah

Pfase = Vfase.Ifase.cos θ

sedangkan besarnya total daya adalah penjumlahan dari besarnya daya tiap fase, dan dapat dituliskan dengan,

PT = 3.Vf.If.cos θ

• Pada hubungan bintang, karena besarnya tegangan saluran adalah 1,73Vfase maka tegangan perfasanya menjadi Vline/1,73, dengan nilai arus saluran sama dengan arus fase, IL = If, maka daya total (PTotal) pada rangkaian hubung bintang (Y) adalah:

PT = 3.VL/1,73.IL.cos θ = 1,73.VL.IL.cos θ

• Dan pada hubung segitiga, dengan besaran tegangan line yang sama dengan tegangan fasanya, VL = Vfasa, dan besaran arusnya Iline = 1,73Ifase, sehingga arus perfasanya menjadi IL/1,73, maka daya total (Ptotal) pada rangkaian segitiga adalah:
PT = 3.IL/1,73.VL.cos θ = 1,73.VL.IL.cos θ

Dari persamaan total daya pada kedua jenis hubungan terlihat bahwa besarnya daya pada kedua jenis hubungan adalah sama, yang membedakan hanya pada tegangan kerja dan arus yang mengalirinya saja, dan berlaku pada kondisi beban yang seimbang.

2. Daya sistem 3 fase pada beban yang tidak seimbang

Sifat terpenting dari pembebanan yang seimbang adalah jumlah phasor dari ketiga tegangan adalah sama dengan nol, begitupula dengan jumlah phasor dari arus pada ketiga fase juga sama dengan nol. Jika impedansi beban dari ketiga fase tidak sama, maka jumlah phasor dan arus netralnya (In) tidak sama dengan nol dan beban dikatakan tidak seimbang. Ketidakseimbangan beban ini dapat saja terjadi karena hubung singkat atau hubung terbuka pada beban.

Dalam sistem 3 fase ada 2 jenis ketidakseimbangan, yaitu:
1. Ketidakseimbangan pada beban.
2. ketidakseimbangan pada sumber listrik (sumber daya).

Kombinasi dari kedua ketidakseimbangan sangatlah rumit untuk mencari pemecahan permasalahannya, oleh karena itu kami hanya akan membahas mengenai ketidakseimbangan beban dengan sumber listrik yang seimbang.



Gambar 5. Ketidakseimbangan beban pada sistem 3 fase.

Pada saat terjadi gangguan, saluran netral pada hubungan bintang akan teraliri arus listrik. Ketidakseimbangan beban pada sistem 3 fase dapat diketahui dengan indikasi naiknya arus pada salahsatu fase dengan tidak wajar, arus pada tiap fase mempunyai perbedaan yang cukup signifikan, hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan.

Untuk contoh kasusnya silahkan lihat electrical science handbook volume 3.

Semoga bermanfaat.

Data pin socket crt

Friday, 23 January 2009 0 komentar
Urutan pin; searah jarum jam dimulai dari fokus

Leher kecil pin 8 (matshusita lama)

- fokus
- KR
- G1
- Heater
- Heater
- G1
- KB
- KG
- G2

Leher kecil pin 7
- Fokus
- KB
- Heater
- Heater
- G1
- KR
- G2
- KG

Leher besar pin 9
- Fokus
- NC
- G1
- KG
- G2
- KR
- Heater
- Heater
- KB
- NC

Leher besar pin 9 (JVC lama)
- Fokus
- NC
- Heater
- Heater
- G1
- KG
- G2
- KB
- KR
- KR

Leher besar pin 9 (QUINTRIQ lama)
- Fokus
- G2
- KR
- Heater
- Heater
- G1
- KG
- KB
- NC
- Gnd

Leher besar pin 11
- Fokus
- KB
- NC
- NC
- Heater
- Heater
- KR
- G1
- G2
- NC
- KG
- NC

Leher besar pin 11 (SHARP LAMA)
- Fokus
- G2 B
- G1
- KB
- G2 G
- Heater
- KG
- Heater
- G1
- KR
- G1
- G2 R

Sony
- Fokus
- Fokus
- G2
- G1
- Heater
- Heater
- NC
- KB
- KG
- KR
- NC

SHARP NEW GAMMA FLAT PROBLEM

Thursday, 22 January 2009 0 komentar
Pada seri NEW GAMMA ini sharp berlayar FLAT ,mempunyai regulator dengan komponen utama STRW 6754.Menggunakan FBT dengan type : BSC25-0232A.Disini saya mengambil contoh pada type SHARP 51AF200MS.
Yang mempunyai keluhan yg menurut saya sangat menjengkelkan ,yaitu pesawat TV tidak pernah bertahan lama,jika sudah panas ,pesawat TV ini akan mati (standby ) dengan sendirinya setelah beberapa puluh menit lamanya.Terkecuali apabila casing belum terpasang /di tutup,tv dapat bertahan hidup terus dalam waktu lama.
Kesimpulan nya,jelas ada komponen yg sudah lemah.berdasar hasil try and error saya akhirnya mendapatkan jawaban untuk menyelesaikan kasus ini.
Solusinya adalah :ganti STR 6754 dan TR HOR.OUT ( TT2140) .kedua komponen ini suhunya sangat panas sekali terutama TR hor out nya.
Untuk menghindari keluhan terulang kembali ,sy mengganti tr :TT2140 ini dengan BU2508F berikut dengan memberinya heatsink yg lebih besar,dengan maksud pembuangan panas pada komponen ini dapat terjamin.
Mudah-mudahan berguna bagi anda.

Terima kasih,
SolderKnight

MODIFIKASI FOCUS CRT SONY

0 komentar
MODIFIKASI ini merupakan kelanjutan dari artikel merubah yoke crt monitor.trik ini akan berguna bila anda mendapatkan crt trinitron dari sony.karena salah satu jenis crt trinitron mempunyai dua focus.
Anda hanya perlu membutuhkan satu buah trimpot besar ( 2watt atau lebih ) yg bernilai 20 Mohm.Aslinya pembagian tegangan focus ini sudah terintegrasi pada rangkaian asli di modul RGB atau bahkan di FBT sony itu sendiri.
Jika anda hanya mendapatkan CRT nya saja ,maka rangkaian ini adalah jalan yg terbaik untuk memodifikasi CRT sony berfocus dua agar dapat di gunakan pada mesin biasa (mesin china ).
Skemanya adalah sebagai berikut:

Screen dari FBT china dapat di pasang langsung ke pin G2 dari soket RGB.setelah semua terpasang dengan benar,langkah berikutnya adalah anda hanya perlu mengatur ketajaman gambar yang tampil.
Cukup mudah dan sederhana,tapi berfungsi dengan baik sekali.
Selamat mencoba.
regards,
zic

TIP'S MENGGUNAKAN CRT MONITOR UNTUK TV

Thursday, 15 January 2009 0 komentar
Tip's tentang Cara merubah konfigurasi dari CRT yoke monitor agar dapat di gunakan bersama dengan mesin pesawat TV.Mengapa harus di rubah dahulu? karena nilai resistansi yoke horisontal monitor adalah sangat rendah( mulai 0,2 ohm - 0,6 ohm ) terhadap nilai yang boleh di bebankan kepada sebuah rangkaian defleksi horisontal sebuah pesawat TV ( 0,6 ohm - 1,8 ohm ).Akibatnya beban Transistor Horisontal adalah menjadi amat berat hingga dapat menyebabkan kerusakan secara langsung.
Kali ini saya mencoba memberikan sedikit informasi tentang bagaimana cara merubahnya.
Yang perlu anda persiapkan adalah :
1. CRT monitor lengkap dengan yoke
2. Modul mesin pesawat TV yg mempunyai fasilitas pinchussion atau untuk model 21" lebih.
3. Trafo yoke "wansonic" ( untuk yoke monitor SVGA atau monitor Flat )
4. Electronic tool ( solder,timah dll).

Pertama yang perlu anda kerjakan adalah,memperhatikan susunan perkabelan dari bagian horisontal yoke,biasanya ada rangkaian tambahan di bagian yoke monitor ( rangkaian konvergensi dynamic dan rangkaian pincushion )
.Rubah susunan bagian horisontal ini yang awalnya di susun secara pararel menjadi susunan seri.Dengan cara lepaskan semua titik sambung pada masing-masing terminal horisontal yoke ( bagian vertikal tak perlu di rubah ).Buang / putuskan semua perkabelan dari rangkaian tambahan (pincushion) tersebut,ambil ujung-ujung kabel spool inti dari gulungan horisontalDan anda akan mendapatkan empat buah ujung line/kabel dari bagian horisontal ini,dua dikiri dan dua dikanan.Ukur dengan avo meter untuk menandakan masing masing gulungan (gulungan A dan gulungan B ).Sambungkan salah satu ujung dari gulungan A sebelah kiri ke ujung dari gulungan B sebelah kanan.Dan sisa dari dua ujung yang tidak disambung adalah titik untuk terminal yang akan kita gunakan selanjutnya.Proses pertama selesai,berikutnya segera anda ukur nilai resistansi dari horisontal yoke yg telah kita rubah ini,apakah sudah cukup sampai kisaran antara 0,6 - 1,8 ohm dengan avo meter presisi ( akurat;disarankan dengan AVO meter digital ) .jika sudah cukup ,perangakat CRT siap di gunakan.
Beberapa syarat yg perlu anda perhatikan adalah : Jangan sekali-kali merubah apalagi mencabut komponen gelang static konvergensi di leher CRT,karena jika telah berubah anda mungkin perlu seharian bahkan lebih untuk menyetel ulang posisi yang telah diset di pabrik ini.setelan ini amat kritis untuk crt monitor dikarenakan jumlah pixelnya yang lebih banyak dari crt TV,dan karena alasan itulah saya menganjurkan untuk menggunakan mesin TV yang mempunyai fasilitas pengaturan pinchussion/ taraf kelengkungan sisi gambar. (cirinya :terdapat dua buah trimpot manual di dekat IC vertikal mesin TV ).
Apabila ukuran resistansi dari horisontal yoke ini masih terlalu rendah ( pada yoke monitor SVGA atau yoke monitor 17" keatas atau juga yoke monitor Flat).Kita perlu menggunakan komponen tambahan ,yaitu trafo yoke Wansonic (khusus di buat oleh pabrikan wansonic untuk di gunakan oleh para pembuat pesawat TV rakitan ).trafo ini banyak di jumpai dipasaran bersama dengan mesin tv keluaran wansonic.
Cara menggunakan trafo wansonic adalah sebagai berikut :
1.Hubungkan kabel biru dari mesin TV ke kaki nomor1 trafo juga langsung menuju ke salah satu terminal horisontal yoke.
2. Hubungkan kabel merah dari mesin TV menuju titik terakhir (pin6 atau7) dari kaki trafo.
3.Hubungkan kabel merah dari yoke ke salah satu pin di trafo wansonic ( pin4,5,6,7 ) untuk menyesuaikan lebar gambar.

Informasi tambahan; Disarankan untuk menggunakan mesin TV yang mempunyai Fasilitas pengatur pincushion agar linearitas di kiri-kanan dan atas bawah bisa diatur sebaik mungkin.

Selamat mencoba dan semoga berhasil.


TIPS FOR USING THE MONITOR CRT TV
Tip's way of changing the configuration of the yoke CRT monitor that can be used in conjunction with the engine on the plane TV.Why must change first? because the value resistansi yoke horizontal monitor is very low (from 0.2 ohm - 0.6 ohm) to the value that could loaded to a series of horizontal deflection , a TV (0.6 ohm - 1.8 ohm). As a result, the burden of transistors Horizontal is a very heavy damage to be caused directly.
This time I try to give a little information about how to change.
You need to provide are:
1. CRT monitor with a yoke
2. TV module engine aircraft have facilities for model pinchussion or 21 "more.
3. Transformer yoke "wansonic" (to yoke or SVGA monitor monitor Flat)
4. Electronic tools (solder, tin, etc.).

First you need to do is, wiring attention to the order of the horizontal yoke, there is usually a series of additional monitors at the yoke (a series of dynamic convergence and pincushion series)
. Change the order of the first horizontal row in order to become a parallel way seri.withrelease all the dots connect in each of the horizontal yoke (the vertical is not necessary in the fox). Remove / disconnect all wiring of a series of additional (pincushion) is , take the tip of the end of the cable-spool reels from the core horisontal and you will get four end of the line / cable from the horizontal, the two left and right. with avo meter marks for each coil (coil A and coil B). Connect a one edge of a roller to the left edge of the coil B right.Dan the rest of the end of the two does not go through to the terminal point is that we will use the first .Proses completed, the next immediate resistansi you measure the value of the horizontal yoke do we change This is enough to range between 0.6 - 1.8 ohm meter precision with avo (accurate; recommended AVO meters with digital). if it is enough, CRT ready to use.
Some requirements do you need to note is: Never pull out the components especially the bracelet static CRT convergence in the neck, because if you have changed the day you may need even more to set back a position that has been set at the factory. this very critical for CRT monitor due to a number of pixel more than CRT TV, and for the reasons that I recommend to use the machine TV settings that have facilities pinchussion the stage images. (characteristics: there are two manual trimpot near vertical IC engine TV).
When the size of resistansi horizontal yoke is still too low (on the yoke or yoke monitor SVGA monitor 17 "or over the yoke also monitor Flat). We need to use additional components, the transformer yoke Wansonic (in particular by a manufacturer in wansonic to use by the TV assembly of the plane). transformer is encountered in manyin market with the engine output wansonic tv.
Using a transformer wansonic is as follows:
1.connect blue cable TV to the machine's foot nomor1 transformer also go directly to one of the horizontal yoke.
2. Connect the cable from the red machine to the TV last point (pin6 atau7) from the foot transformer.
3.connect red cable from the yoke to a pin in the transformer wansonic (pin4, 5,6,7) to adjust the width of the image.

Additional information; is recommended to use the machines that have a TV Facilities linearity that the pincushion on the left and right top-down can be arranged as soon as possible.

Congratulations to try and hopefully succeed.

regards,
SolderKnight

Problem Digitec

Tuesday, 13 January 2009 0 komentar

Digitec DM142021,MN152451FEL:
-Tegangan vt tak mau jalan, rusak R734 33k.
-Contras tidak fungsi, rusak R345 220k, R436 10k(dari abl).

Digitec TDA8361:
-Saat pertama on gambar normal, kemudian gambar menciut trus garis horisontal kanan-kiri kurang, tegangan 8v kurang, cek rangkaian supplynya.
-Gambar kadang-kadang tidak nangkap siaran(teg agc 0),vertikal melipat bagian bawah,lama-lama kadang normal, C202 22nf agak short (pin 52 IC TDA8361).

Digitec super ninja:
Warna hilang, pin21 IC TA8690AN ada r10k trus diseri dgn R10k ke gnd, R10k yang ke gnd ganti dengan 5k.

Digitec 143031B
-tidak nangkap siaran, Tr303, Tr309
-Osd tak ada, Tr712.

Digitec DN1411M:
Gambar normal suara tidak ada(kresek-kresek), tapi kadang suara normal, rusak ZD 8v pada pin55 IC STV2286.

Digitec HBM-00-02:
Tidak ada gambar, hanya ada garis arah horisontal pada bagian bawah layar, IC program rusak.

Digitec ichiban DC1402K:
-Gambar seperti agc terlalu besar.
-Disearching lewat.
-AV in ok.
Rusak c133 2,2/50v, pd pin53ic TDA8841, agc.

Problem Detron

0 komentar
Gambar polos suara normal, ganti IC memory TC89101P(hrs asli).

Detron model-2065:
Tr horisontal sering putus,ganti c462 6,6nf(pd colektor tr h).
Bisa on tak bisa off, periksa Q506,Q505,Q507.

Problem Goldstar

0 komentar

Tidak ada suara, disearching lewat, rusak tr ID, letaknya disebelah ic memory

Tidak warna, AV juga tidak warna, rusak c534(bentuk fisiknya seperti R10k).

Tak ada gambar dan suara, OSD normal, audio out ada, video out tak ada, rusak Q202 ,(dr pin43 ic TA8690AN,PIF).

Tak ada gambar(polos) suara normal, c501 short(pin 54 IC TA8690AN).

PLTN Simulator

Monday, 12 January 2009 0 komentar

Nuclear Power Plant / PLTN Simulator versi 1.3 (versi terbaru) dari ae4rv.com ini memberikan kepada kita pengetahuan tentang bagaimana energi atom itu bekerja dan hal-hal apa saja yang terjadi di Control Room (Pusat Kendali) pada suatu instalasi PLTN.



di software ini, Anda dituntut untuk mengoperasikan proses yang terjadi pada suatu instalasi PLTN, mulai dari proses awal hingga menghasilkan energi listrik, namun dengan cara pengoperasian yang tetap aman...hmmm, menantang bukan ????!!



dan jika anda berkeinginan bekerja untuk mengoperasikan PLTN, maka anda coba dulu software ini...kalau sudah lulus, mungkin bisa coba-coba melamar kerja di PLTN...(hehehe).



silahkan download gratis software Nuclear Power Plant / PLTN Simulator versi 1.3 (3,43 MB) ini di fitur "DOWNLOAD GRATIS" yang ada disebelah kanan tampilan situs ini, jika anda berminat.

Selamat mengoperasikan PLTN, jangan lupa pakai peralatan pengaman ya...jadi kalau plant-nya meledak, anda nggak kena radiasinya...(hehehe..)

semoga bermanfaat.

Generator DC

Saturday, 10 January 2009 0 komentar
Generator DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Generator DC menghasilkan arus DC / arus searah. Generator DC dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker), jenis generator DC yaitu:
1. Generator penguat terpisah
2. Generator shunt
3. Generator kompon

1. Konstruksi Generator DC

Pada umumnya generator DC dibuat dengan menggunakan magnet permanent dengan 4-kutub rotor, regulator tegangan digital, proteksi terhadap beban lebih, starter eksitasi, penyearah, bearing dan rumah generator atau casis, serta bagian rotor. Gambar 1 menunjukkan gambar potongan melintang konstruksi generator DC.


Gambar 1. Konstruksi Generator DC

Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator, yaitu bagian mesin DC yang diam, dan bagian rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri dari: rangka motor, belitan stator, sikat arang, bearing dan terminal box. Sedangkan bagian rotor terdiri dari: komutator, belitan rotor, kipas rotor dan poros rotor.

Bagian yang harus menjadi perhatian untuk perawatan secara rutin adalah sikat arang yang akan memendek dan harus diganti secara periodic / berkala. Komutator harus dibersihkan dari kotoran sisa sikat arang yang menempel dan serbuk arang yang mengisi celah-celah komutator, gunakan amplas halus untuk membersihkan noda bekas sikat arang.

2. Prinsip kerja Generator DC

Pembangkitan tegangan induksi oleh sebuah generator diperoleh melalui dua cara:

• dengan menggunakan cincin-seret, menghasilkan tegangan induksi bolak-balik.
• dengan menggunakan komutator, menghasilkan tegangan DC.

Proses pembangkitan tegangan tegangan induksi tersebut dapat dilihat pada Gambar 2 dan Gambar 3.


Gambar 2. Pembangkitan Tegangan Induksi.

Jika rotor diputar dalam pengaruh medan magnet, maka akan terjadi perpotongan medan magnet oleh lilitan kawat pada rotor. Hal ini akan menimbulkan tegangan induksi. Tegangan induksi terbesar terjadi saat rotor menempati posisi seperti Gambar 2 (a) dan (c). Pada posisi ini terjadi perpotongan medan magnet secara maksimum oleh penghantar. Sedangkan posisi jangkar pada Gambar 2.(b), akan menghasilkan tegangan induksi nol. Hal ini karena tidak adanya perpotongan medan magnet dengan penghantar pada jangkar atau rotor. Daerah medan ini disebut daerah netral.


Gambar 3. Tegangan Rotor yang dihasilkan melalui cincin-seret dan komutator.

Jika ujung belitan rotor dihubungkan dengan slip-ring berupa dua cincin (disebut juga dengan cincin seret), seperti ditunjukkan Gambar 3.(1), maka dihasilkan listrik AC (arus bolak-balik) berbentuk sinusoidal. Bila ujung belitan rotor dihubungkan dengan komutator satu cincin Gambar 3.(2) dengan dua belahan, maka dihasilkan listrik DC dengan dua gelombang positip.

• Rotor dari generator DC akan menghasilkan tegangan induksi bolak-balik. Sebuah komutator berfungsi sebagai penyearah tegangan AC.

• Besarnya tegangan yang dihasilkan oleh sebuah generator DC, sebanding dengan banyaknya putaran dan besarnya arus eksitasi (arus penguat medan).

3. Jangkar Generator DC

Jangkar adalah tempat lilitan pada rotor yang berbentuk silinder beralur. Belitan tersebut merupakan tempat terbentuknya tegangan induksi. Pada umumnya jangkar terbuat dari bahan yang kuat mempunyai sifat feromagnetik dengan permiabilitas yang cukup besar.
Permiabilitas yang besar diperlukan agar lilitan jangkar terletak pada derah yang induksi magnetnya besar, sehingga tegangan induksi yang ditimbulkan juga besar. Belitan jangkar terdiri dari beberapa kumparan yang dipasang di dalam alur jangkar. Tiap-tiap kumparan terdiri dari lilitan kawat atau lilitan batang.


Gambar 4. Jangkar Generator DC.

4. Reaksi Jangkar

Fluks magnet yang ditimbulkan oleh kutub-kutub utama dari sebuah generator saat tanpa beban disebut Fluks Medan Utama (Gambar 5). Fluks ini memotong lilitan jangkar sehingga timbul tegangan induksi.


Gambar 5. Medan Eksitasi Generator DC

Bila generator dibebani maka pada penghantar jangkar timbul arus jangkar. Arus jangkar ini menyebabkan timbulnya fluks pada penghantar jangkar tersebut dan biasa disebut FIuks Medan Jangkar (Gambar 6).


Gambar 6. Medan Jangkar dari Generator DC (a) dan Reaksi Jangkar (b).

Munculnya medan jangkar akan memperlemah medan utama yang terletak disebelah kiri kutub utara, dan akan memperkuat medan utama yang terletak di sebelah kanan kutub utara. Pengaruh adanya interaksi antara medan utama dan medan jangkar ini disebut reaksi jangkar. Reaksi jangkar ini mengakibatkan medan utama tidak tegak lurus pada garis netral n, tetapi bergeser sebesar sudut α. Dengan kata lain, garis netral akan bergeser. Pergeseran garis netral akan melemahkan tegangan nominal generator.
Untuk mengembalikan garis netral ke posisi awal, dipasangkan medan magnet bantu (interpole atau kutub bantu), seperti ditunjukkan pada Gambar 7.(a).


Gambar 7. Generator dengan Kutub Bantu (a) dan Generator Kutub Utama, Kutub Bantu, Belitan Kompensasi (b).

Lilitan magnet bantu berupa kutub magnet yang ukuran fisiknya lebih kecil dari kutub utama. Dengan bergesernya garis netral, maka sikat yang diletakkan pada permukaan komutator dan tepat terletak pada garis netral n juga akan bergeser. Jika sikat dipertahankan pada posisi semula (garis netral), maka akan timbul percikan bunga api, dan ini sangat berpotensi menimbulkan kebakaran atau bahaya lainnya. Oleh karena itu, sikat juga harus digeser sesuai dengan pergeseran garis netral. Bila sikat tidak digeser maka komutasi akan jelek, sebab sikat terhubung dengan penghantar yang mengandung tegangan. Reaksi jangkar ini dapat juga diatasi dengan kompensasi yang dipasangkan pada kaki kutub utama baik pada lilitan kutub utara maupun kutub selatan, seperti ditunjukkan pada gambar 7 (a) dan (b), generator dengan komutator dan lilitan kompensasinya.

Kini dalam rangkaian generator DC memiliki tiga lilitan magnet, yaitu:
• lilitan magnet utama
• lilitan magnet bantu (interpole)
• lilitan magnet kompensasi

5. Jenis-Jenis Generator DC

Seperti telah disebutkan diawal, bahwa generator DC berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker) dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Generator penguat terpisah
2. Generator shunt
3. Generator kompon

Generator Penguat Terpisah

Pada generator penguat terpisah, belitan eksitasi (penguat eksitasi) tidak terhubung menjadi satu dengan rotor. Terdapat dua jenis generator penguat terpisah, yaitu:
1. Penguat elektromagnetik (Gambar 8.a)
2. Magnet permanent / magnet tetap (Gambar 8.b)


Gambar 8. Generator Penguat Terpisah.

Energi listrik yang dihasilkan oleh penguat elektromagnet dapat diatur melalui pengaturan tegangan eksitasi. Pengaturan dapat dilakukan secara elektronik atau magnetik. Generator ini bekerja dengan catu daya DC dari luar yang dimasukkan melalui belitan F1-F2.

Penguat dengan magnet permanen menghasilkan tegangan output generator yang konstan dari terminal rotor A1-A2. Karakteristik tegangan V relatif konstan dan tegangan akan menurun sedikit ketika arus beban I dinaikkan mendekati harga nominalnya.

Karakteristik Generator Penguat Terpisah


Gambar 9. Karakteristik Generator Penguat Terpisah

Gambar 9 menunjukkan:
a. karakteristik generator penguat terpisah saat eksitasi penuh (Ie 100%) dan saat eksitasi setengah penuh (Ie 50%). Ie adalah arus eksitasi, I adalah arus beban.Tegangan output generator akan sedikit turun jika arus beban semakin besar.
b. Kerugian tegangan akibat reaksi jangkar.
c. Perurunan tegangan akibat resistansi jangkar dan reaksi jangkar, selanjutnya mengakibatkan turunnya pasokan arus penguat ke medan magnet, sehingga tegangan induksi menjadi kecil.

Generator Shunt

Pada generator shunt, penguat eksitasi E1-E2 terhubung paralel dengan rotor (A1-A2). Tegangan awal generator diperoleh dari magnet sisa yang terdapat pada medan magnet
stator. Rotor berputar dalam medan magnet yang lemah, dihasilkan tegangan yang akan memperkuat medan magnet stator, sampai dicapai tegangan nominalnya. Pengaturan arus eksitasi yang melewati belitan shunt E1-E2 diatur oleh tahanan geser. Makin besar arus eksitasi shunt, makin besar medan penguat shunt yang dihasilkan, dan tegangan terminal meningkat sampai mencapai tegangan nominalnya. Diagram rangkaian generator shunt dapat dilihat pada Gambar 10.


Gambar 10. Diagram Rangkaian Generator Shunt

Jika generator shunt tidak mendapatkan arus eksitasi, maka sisa megnetisasi tidak akan ada, atau jika belitan eksitasi salah sambung atau jika arah putaran terbalik, atau rotor terhubung-singkat, maka tidak akan ada tegangan atau energi listrik yang dihasilkan oleh generator tersebut.

Karakteristik Generator Shunt


Gambar 11. Karakteristik Generator Shunt.

Generator shunt mempunyai karakteristik seperti ditunjukkan pada Gambar 11. Tegangan output akan turun lebih banyak untuk kenaikan arus beban yang sama, dibandingkan dengan tegangan output pada generator penguat terpisah.

Sebagai sumber tegangan, karakteristik dari generator penguat terpisah dan generator shunt tentu kurang baik, karena seharusnya sebuah generator mempunyai tegangan output yang konstan, namun hal ini dapat diperbaiki pada generator kompon.

Generator Kompon

Generator kompon mempunyai dua penguat eksitasi pada inti kutub utama yang sama. Satu penguat eksitasi merupakan penguat shunt, dan lainnya merupakan penguat seri. Diagram rangkaian generator kompon ditunjukkan pada Gambar 12. Pengatur medan magnet (D1-D2) terletak di depan belitan shunt.


Gambar 12. Diagram Rangkaian Generator Kompon

Karakteristik Generator Kompon


Gambar 13. Karakteristik Generator Kompon

Gambar 13 menunjukkan karakteristik generator kompon. Tegangan output generator terlihat konstan dengan pertambahan arus beban, baik pada arus eksitasi penuh maupun eksitasi 50%. Hal ini disebabkan oleh adanya penguatan lilitan seri, yang cenderung naik tegangannya jika arus beban bertambah besar. Jadi ini merupakan kompensasi dari generator shunt, yang cenderung tegangannya akan turun jika arus bebannya naik.

Prinsip Dasar Listrik

Thursday, 8 January 2009 0 komentar
Judul asli artikel ini adalah "Prinsip Dasar Listrik Menurut Al-Qur'an" dan memang artikel lama karena sudah diposting di www.waspada.co.id pada hari Jumat, 28 September 2007 01:54 WIB.

Terlepas dari keyakinan kita, apapun agama dan keyakinan anda, artikel ini memang layak untuk dibaca, karena ternyata ALLAH SWT - Tuhan Y.M.E- sudah memberikan bocoran teknologi kelistrikannya kepada manusia beribu tahun yang lalu.

Berikut artikelnya, selamat membaca dan berpikir....?!?!!!?

"Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah adalah seperti sebuah lubang yang tidak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca, kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur dan tidak pula di sebelah barat, yang minyaknya saja hampir-hampir menerangi walaupun tidak di sentuh api, cahaya di atas cahaya, Allah membimbing kepada Cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki dan Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."(Al-Qur'an surat An Nur : 35)

Sekilas Tentang Listrik

Di abad modern ini, listrik sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari. Begitu pentingnya hampir tidak ada teknologi tanpa menggunakan listrik, dengan kata lain listrik sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Di Pusat Pembangkit Listrik, energi primer (seperti minyak, batubara, gas, panas bumi dan lain-lain) di ubah menjadi energi listrik, alat pengubah energi tersebut adalah generator / alternator, generator mengubah energi mekanis (gerak) menjadi energi listrik. Adanya perpindahan energi dalam suatu rangkaian akan membangkitkan medan listrik (elektro magnetik) sehingga timbullah apa yang disebut dengan arus listrik.

Penemu Listrik dan Bola Lampu

Dalam perkembangannya, banyak ilmuwan yang telah menyumbangkan pemikirannya tentang listrik. Namun yang paling dikenal dan paling populer dalam sejarah kelistrikan adalah seorang berkebangsaan Inggris yang bernama Michael Faraday (lahir tahun 1791 M), yang telah banyak menciptakan temuannya serta mengemukakan teori-teori tentang ilmu pengetahuan yang dikenal sampai sekarang. Salah satunya tentang pengaruh elektro magnetik terhadap pembangkitan energi listrik yang disebut dengan Hukum Faraday (ditemukan tahun 1831 M).

Berbicara tentang listrik tidak terlepas dengan bola lampu, berbicara tentang bola lampu tidak terlepas dari seorang ilmuwan yang bernama Thomas Alva Edison (lahir tahun 1847 M) yang telah berhasil menciptakan dan mengembangkan penggunaan listrik sebagai alat penerang. Meskipun Thomas Alva Edison dianggap sebagai penemu bola lampu namun beberapa tahun sebelumnya di Paris, lampu sudah digunakan sebagai alat penerangan. Begitupun jauh sebelum para ilmuwan tersebut berhasil dengan temuannya Al-Qur'an yang diturunkan kepada Rasulullah Muhammad SAW telah menulis tentang Prinsip Dasar Listrik, yaitu dalam Surat An Nur ayat 35.


Listrik Dalam Al-Qur'an Surat An Nur ayat 35

Al-Qur'an bukan hanya berbicara tentang Ibadah, kehidupan ataupun sejarah, ternyata Al-Qur'an juga berbicara tentang ilmu pengetahuan dan teknologi (dalam hal ini listrik) seperti surat An Nur ayat 35, yang artinya: "Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah adalah seperti sebuah lubang yang tidak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca, kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara..."

Analisa ayat: Apabila kita amati sebuah bola lampu yang diletakkan di dinding dalam ruangan yang gelap, maka ketika lampu dinyalakan akan memberikan cahaya/pelita ke seluruh ruangan, bola lampu tersebut seperti sebuah lubang yang bercahaya dan cahayanya tidak tembus ke ruangan lainnya.

Bola lampu ditutupi oleh kaca yang kedap udara yang berguna untuk menimbulkan radiasi pada kumparan yang ada dalam kaca. Efek cahaya itu akan semakin jelas terlihat apabila lampu tersebut ditempatkan semakin tinggi, seperti sebuah bintang yang bercahaya. Menurut penulis ayat ini menuliskan perumpamaan sebuah lampu.

Lanjutan ayat: "...yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur dan tidak pula di sebelah barat, yang minyaknya saja hampir-hampir menerangi walaupun tidak di sentuh api, cahaya diatas cahaya,..."

Hal yang menarik bagi penulis adalah kalimat "...yang tumbuh
tidak di sebelah timur dan tidak pula di sebelah barat..", apabila kita memperhatikan arah mata angin, kalau bukan timur dan barat, bukankah ini berarti utara dan selatan, sedangkan dalam teori kemagnetan utara dan selatan adalah kutub magnet, magnet (elektromagnetik) berguna sebagai pembangkit induksi listrik untuk menghasilkan energi listrik.

Dalam ayat ini kata pohon zaitun seumpama generator dan minyak seumpama arus listrik dimana apabila arus dengan kutub yang berbeda dihubungkan akan menimbulkan percikan ("...minyaknya hampir-hampir menerangi walaupun tidak disentuh api...").

Menurut penulis, ayat ini jelas-jelas menulis tentang listrik dan bola lampu, yang disampaikan melalui perumpamaan-perumpamaan, sesuai dengan kelanjutan ayat tersebut "...Allah membimbing kepada Cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."

Penutup

Tanpa mengesampingkan keilmuwan para penemu dan pencipta listrik dan bola lampu di atas, penulis berpendapat secara teori prinsip dasar listrik dan teori dasar tentang bola lampu telah ditulis dalam Al-Qur'an terlebih dahulu bila dibandingkan dengan temuan-temuan para ilmuwan tersebut. Tidak tertutup kemungkinan mereka mengambil
ayat-ayat Al-Qur'an sebagai bahan referensi dalam menciptakan temuan mereka, mengingat Al-Qur'an telah diterjemahkan ke bahasa asing (latin) kira-kira tahun 1135 M, tahun 1647 M Alexander Ross menterjemahkan kedalam bahasa Inggris (menterjemahkan dari bahasa Prancis) dan tahun 1734 oleh George Sale, tahun 1812 terjemahan George Sale di terbitkan di London dalam edisi baru (2 jilid), disebutkan terjemahan George Sale tersebut bersumber dari bahasa Arab.

Apalagi bila di bandingkan dengan tahun ayat ini diturunkan, ayat ini adalah ayat Madaniyah, Rasulullah hijrah tahun 1 H/ tahun 622 M, jauh sebelum para ilmuwan tersebut lahir.

Akhirnya penulis mohon maaf apabila ada kekhilafan dalam menafsirkan ayat di atas, yang agak berbeda dengan penafsiran ahli-ahli tafsir.

Oleh Ir. Dian Fansuri Nainggolan
Penulis adalah: Sekretaris Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Perumnas Medan II.
http://waspada.co.id

Menara Listrik (Tower Listrik)

0 komentar
Pada suatu “Sistem Tenaga Listrik”, energi listrik yang dibangkitkan dari pusat pembangkit listrik ditransmisikan ke pusat-pusat pengatur beban melalui suatu saluran transmisi, saluran transmisi tersebut dapat berupa saluran udara atau saluran bawah tanah, namun pada umumnya berupa saluran udara. Energi listrik yang disalurkan lewat saluran transmisi udara pada umumnya menggunakan kawat telanjang sehingga mengandalkan udara sebagai media isolasi antara kawat penghantar tersebut dengan benda sekelilingnya, dan untuk menyanggah / merentang kawat penghantar dengan ketinggian dan jarak yang aman bagi manusia dan lingkungan sekitarnya, kawat-kawat penghantar tersebut dipasang pada suatu konstruksi bangunan yang kokoh, yang biasa disebut menara / tower. Antara menara / tower listrik dan kawat penghantar disekat oleh isolator.

Konstruksi tower besi baja merupakan jenis konstruksi saluran transmisi tegangan tinggi (SUTT) ataupun saluran transmisi tegangan ekstra tinggi (SUTET) yang paling banyak digunakan di jaringan PLN, karena mudah dirakit terutama untuk pemasangan di daerah pegunungan dan jauh dari jalan raya, harganya yang relatif lebih murah dibandingkan dengan penggunaan saluran bawah tanah serta pemeliharaannya yang mudah. Namun demikian perlu pengawasan yang intensif, karena besi-besinya rawan terhadap pencurian. Seperti yang telah terjadi dibeberapa daerah di Indonesia, dimana pencurian besi-besi baja pada menara / tower listrik mengakibatkan menara / tower listrik tersebut roboh, dan penyaluran energi listrik ke konsumen pun menjadi terganggu.

Suatu menara atau tower listrik harus kuat terhadap beban yang bekerja padanya, antara lain yaitu:

- Gaya berat tower dan kawat penghantar (gaya tekan).
- Gaya tarik akibat rentangan kawat.
- Gaya angin akibat terpaan angin pada kawat maupun badan tower.

Jenis-Jenis Menara / Tower Listrik

Menurut bentuk konstruksinya, jenis-jenis menara / tower listrik dibagi atas 4 macam, yaitu:

1. Lattice tower
2. Tubular steel pole
3. Concrete pole
4. Wooden pole


Gambar 1. Lattice tower


Gambar 2. Tubular steel pole

Menurut fungsinya, menara / tower listrik dibagi atas 7 macam yaitu:

1. Dead end tower, yaitu tiang akhir yang berlokasi di dekat Gardu induk, tower ini hampir sepenuhnya menanggung gaya tarik.

2. Section tower, yaitu tiang penyekat antara sejumlah tower penyangga dengan sejumlah tower penyangga lainnya karena alasan kemudahan saat pembangunan (penarikan kawat), umumnya mempunyai sudut belokan yang kecil.

3. Suspension tower, yaitu tower penyangga, tower ini hampir sepenuhnya menanggung gaya berat, umumnya tidak mempunyai sudut belokan.

4. Tension tower, yaitu tower penegang, tower ini menanggung gaya tarik yang lebih besar daripada gaya berat, umumnya mempunyai sudut belokan.

5. Transposision tower, yaitu tower tension yang digunakan sebagai tempat melakukan perubahan posisi kawat fasa guna memperbaiki impendansi transmisi.

6. Gantry tower, yaitu tower berbentuk portal digunakan pada persilangan antara dua Saluran transmisi. Tiang ini dibangun di bawah Saluran transmisi existing.

7. Combined tower, yaitu tower yang digunakan oleh dua buah saluran transmisi yang berbeda tegangan operasinya.


Gambar 3. Tower 2 sirkit tipe suspensi (kiri) dan tension (kanan).

sus""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5288621732545591922"
Gambar 4. Tower 4 sirkit tipe suspensi (kiri) dan tension (kanan).

Menurut susunan / konfigurasi kawat fasa, menara / tower listrik dikelompokkan atas:

1. Jenis delta, digunakan pada konfigurasi horizontal / mendatar.
2. Jenis piramida, digunakan pada konfigurasi vertikal / tegak.
3. Jenis Zig-zag, yaitu kawat fasa tidak berada pada satu sisi lengan tower.

Dilihat dari tipe tower, dibagi atas beberapa tipe seperti ditunjukkan pada tabel 1 dan tabel 2.


Tabel 1. Tipe tower 150 kV


Tabel 2. Tipe Tower 500 kV

Komponen-komponen Menara / Tower listrik

Secara umum suatu menara / tower listrik terdiri dari:
Pondasi, yaitu suatu konstruksi beton bertulang untuk mengikat kaki tower (stub) dengan bumi.

Stub, bagian paling bawah dari kaki tower, dipasang bersamaan dengan pemasangan pondasi dan diikat menyatu dengan pondasi.

Leg, kaki tower yang terhubung antara stub dengan body tower. Pada tanah yang tidak rata perlu dilakukan penambahan atau pengurangan tinggi leg, sedangkan body harus tetap sama tinggi permukaannya.

Common Body, badan tower bagian bawah yang terhubung antara leg dengan badan tower bagian atas (super structure). Kebutuhan tinggi tower dapat dilakukan dengan pengaturan tinggi common body dengan cara penambahan atau pengurangan.

Super structure, badan tower bagian atas yang terhubung dengan common body dan cross arm kawat fasa maupun kawat petir. Pada tower jenis delta tidak dikenal istilah super structure namun digantikan dengan “K” frame dan bridge.

Cross arm, bagian tower yang berfungsi untuk tempat menggantungkan atau mengaitkan isolator kawat fasa serta clamp kawat petir. Pada umumnya cross arm berbentuk segitiga kecuali tower jenis tension yang mempunyai sudut belokan besar berbentuk segi empat.

“K” frame, bagian tower yang terhubung antara common body dengan bridge maupun cross arm. “K” frame terdiri atas sisi kiri dan kanan yang simetri. “K” frame tidak dikenal di tower jenis pyramid.

Bridge, penghubung antara cross arm kiri dan cross arm tengah. Pada tengah-tengah bridge terdapat kawat penghantar fasa tengah. Bridge tidak dikenal di tower jenis pyramida.

Rambu tanda bahaya, berfungsi untuk memberi peringatan bahwa instalasi SUTT/SUTET mempunyai resiko bahaya. Rambu ini bergambar petir dan tulisan “AWAS BERBAHAYA TEGANGAN TINGGI”. Rambu ini dipasang di kaki tower lebih kurang 5 meter diatas tanah sebanyak dua buah, dipasang disisi yang mengahadap tower nomor kecil dan sisi yang menghadap nomor besar.

Rambu identifikasi tower dan penghantar / jalur, berfungsi untuk memberitahukan identitas tower seperti: Nomor tower, Urutan fasa, Penghantar / Jalur dan Nilai tahanan pentanahan kaki tower.

Anti Climbing Device (ACD), berfungsi untuk menghalangi orang yang tidak berkepentingan untuk naik ke tower. ACD dibuat runcing, berjarak 10 cm dengan yang lainnya dan dipasang di setiap kaki tower dibawah Rambu tanda bahaya.

Step bolt, baut panjang yang dipasang dari atas ACD ke sepanjang badan tower hingga super structure dan arm kawat petir. Berfungsi untuk pijakan petugas sewaktu naik maupun turun dari tower.

Halaman tower, daerah tapak tower yang luasnya diukur dari proyeksi keatas tanah galian pondasi. Biasanya antara 3 hingga 8 meter di luar stub tergantung pada jenis tower .

Demikian sedikit uraian mengenai menara / tower pada saluran transmisi udara, semoga bermanfaat.